Tumbuhan Karnivora
KANTONG SEMAR TERNYATA BISA DIJUMPAI DI PUNCAK BATU AYAU
Sendawar, Kompas
Tumbuhan pemangsa serangga atau disebut kantong semar secara mengejutkan masih ditemukan di ketinggian lebih dari 1.600 meter di atas permukaan laut, tepatnya di Puncak Batu Ayau, kawasan Pegunungan Mulle. Kawasan ini merupakan batas wilayah Kalimantan Tengah dengan Kalimantan Timur.
Tumbuhan karnivora ini termasuk yang dilindungi berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Jenis-jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.
Para peneliti yang menyertai Tim Ekspedisi Lintas Barito-Muller- Mahakam menganggap temuan ini eksotik. Hal ini mengingat di daerah lain kantong semar ditemukan di hutan kerangas dataran rendah. Kantong semar ini berwarna hijau dan lebih besar dibandingkan dengan jenis lainnya yang ditemukan di dataran rendah Kalimantan.
Peneliti dari Laboratorium Konservasi Tanah dan Air Universitas Mulawarman Samarinda, Emi Purwanti, Minggu (10/7), mengatakan, temuan ini membuat Puncak Batu Ayau semakin menarik. Puncak Batu Ayau sendiri sudah dianggap menarik karena dianggap menjadi pembatas distribusi flora dan fauna antara Kalteng dan Kaltim.
Emi mengatakan, kantong semar jenis Nephentes stenophylla ini ditemukan di puncak bukit batu kapur yang termasuk dalam kategori hutan kerangas. Biasanya hutan kerangas atau hutan berpasir hanya ditemukan di dataran rendah dengan ketinggian tidak lebih dari 600 meter di atas permukaan laut.
“Di dalam kantong semar terdapat nektar yang bisa mengundang serangga untuk hinggap dan serangga tersebut bisa jatuh tergelincir ke dalamnya,” kata Emi. Serangga tidak bisa keluar lagi karena di dalam kantong semar terdapat semacam lilin serta nektar yang lengket. Serangga yang masuk kemudian dicerna dengan enzim masam yang dimiliki kantong semar.
“Kantong semar perlu memangsa serangga untuk melepaskan nitrogen dan hara-hara lainnya untuk diabsorpsi oleh tumbuhan,” kata Emi. Kantong pemangsa serangga dan artropoda tersebut sebenarnya merupakan daun yang mengalami modifikasi dan berisi cairan untuk mencerna makanan.
Menurut Emi, di Kalimantan terdapat tidak kurang dari 28 jenis tumbuhan dari marga Nephentes ini. “Catatan lain, Kalimantan dikenal sebagai pusat penyebaran marga Nephentes di dunia,” katanya. (AMR/THY/RAY)