Perjalanan jurnalistik Kompas menyusuri Sungai Musi di Sumatera Selatan, yang berlangsung selama tujuh hari sejak Senin (8/3), berakhir Senin lalu di Sungsang, Kabupaten Banyuasin.
Ekspedisi dinilai positif karena telah mengingatkan kembali sejumlah pihak tentang pentingnya peran Sungai Musi dalam berbagai bidang kehidupan.
“Jelajah Musi ini sejalan dengan program Kementerian Kehutanan tahun 2010, yakni melakukan rehabilitasi daerah aliran sungai. Kerusakan hutan dan sungai berdampak sangat luas bagi kehidupan. Liputan Kompas dalam Jelajah Musi membantu kami untuk memetakan persoalan dan merencanakan kegiatan, terutama Sungai Musi,” kata Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan saat menutup Jelajah Musi 2010 di Sungsang.
Hadir pada saat itu Sekretaris Daerah Sumsel Musyrif Suwardi, Bupati Banyuasin Amiruddin Inoet, Wakil Kepala Polda Sumsel Brigadir Jenderal (Pol) Bambang Wahyono, dan Pemimpin Redaksi Kompas Rikard Bagun. Ribuan warga dan siswa SD-SMA ikut meramaikan acara tersebut.
Sungsang terletak di muara Sungai Musi. Untuk menuju sana, semua pejabat yang hadir menggunakan tiga perahu yang diberangkatkan dari Dermaga Benteng Kuto Besak, Kota Palembang. Lama perjalanan 2,5-3 jam.
Rikard Bagun menjelaskan, ekspedisi Jelajah Musi 2010 merupakan ekspedisi sungai yang keempat, mulai dari Sungai Kapuas-Mahakam, Bengawan Solo, Ciliwung, dan terakhir Musi. “Kompas memilih ekspedisi Sungai Musi sebagai upaya untuk menemukan kembali Indonesia. Indonesia memiliki kekayaan yang luar biasa, dan Kompas ingin mengangkat semua keunggulan itu kepada publik,” papar Rikard.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa yang berhalangan hadir dalam sambutan tertulis yang dibacakan Zulkifli Hasan mengatakan, Jelajah Musi 2010 mengingatkan semua pihak akan pentingnya pembangunan berwawasan lingkungan. “Saya memberi apresiasi yang tinggi kepada Kompas yang telah melakukan kegiatan jurnalistik melalui Jelajah Musi 2010. Saya berharap program sejenis dapat dilakukan juga di daerah lain di Nusantara sebagai bagian dari tanggung jawab sosial harian Kompas yang inovatif, konstruktif, dan bermanfaat,” ujar Hatta.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin juga menyampaikan apresiasinya. “Jelajah Musi yang dilakukan Kompas telah mengingatkan kami untuk memelihara Sungai Musi.” (MZW/HLN/ONI/WAD/JAN/MUL)