Gunawan

PANGKALAN BUN-TAYAN

Liputan Kompas Nasional

Jelajah Kalimantan: Trans-Kalimantan Terputus di Kalimantan Barat

·sekitar 2 menit baca

Jalan trans-Kalimantan masih terputus di Ketapang, Kalimantan Barat, yang berbatasan dengan Kalimantan Tengah. Tim Jelajah Kalimantan Kompas dan Departemen Pekerjaan Umum yang mencoba menembus jalur ini terpaksa mundur, Sabtu (14/2) petang. Jalan hancur dan dua sungai, masing-masing selebar 20 meter, tak mungkin diseberangi karena tak ada jembatan.

Awalnya, perjalanan di batas Kabupaten Ketapang, Kalbar, dengan Lamandau, Kalteng, lancar. Memasuki perbatasan dua provinsi, jalan berupa tanah yang diperkeras. Kendaraan gardan ganda kami mampu melaju 60-80 kilometer per jam.

Hal ini membingungkan, sebab saat berkunjung ke Kompas (30/1), Menteri PU menyatakan, medan terberat trans-Kalimantan ada di Kabupaten Ketapang.

Setelah didesak, personel Satuan Kerja PU Kalbar yang memandu perjalanan mengakui jalan yang dilewati Tim Jelajah bukan jalan negara, melainkan jalan HPH PT Alas Kusuma.

Menurut Pejabat Pembuat Komitmen Ruas Nanga Tayap-Batas Kalbar Agus Rihadi, jalan itu digunakan masyarakat, namun tak dapat ditingkatkan jadi jalan nasional karena waktu konsesi perusahaan masih puluhan tahun.

“Karakter Jalan HPH berbeda, tanjakannya terlalu tinggi, tikungannya terlalu patah. Itu tak memenuhi kualifikasi jalan nasional,” kata Kepala Subdit Penyusunan Standar dan Pedoman Teknik Jalan Ditjen Bina Marga Departemen PU Hedi Rahadian yang menyertai penjelajahan.

Agus Rihadi menuturkan, masyarakat diperbolehkan melintas, tetapi pihak HPH tak menjamin keselamatannya. Sebab, di jalan HPH itu melintas truk-truk kayu bertonase besar dan tak ada peraturan lalu lintas.

Kami memutuskan mencoba melewati jalan negara trans-Kalimantan yang baru dikerjakan dalam beberapa bulan. Jalan masih berupa bubur tanah liat yang licin. Baru menempuh sekitar 0,5 kilometer perjalanan, mobil gardan ganda kami terjebak lumpur sehingga harus ditarik mundur.

Agus Rihadi mengatakan, jalan yang belum terbangun sekitar 16 kilometer. Ada 24 gorong-gorong belum dibangun dan di dua sungai, masing-masing selebar 20 meter, belum ada jembatan. (WHY/RYO/FUL/AIK/CAS)

Artikel Lainnya