Kompas/Wisnu Aji Dewabrata

Warga berupaya mengeringkan air yang menggenangi situs Air Sugihan di Desa Kerta Mukti, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Jumat (9/10). Situs Air Sugihan berupa tiang rumah panggung dari kayu nibung, yang berasal dari masa sebelum Sriwijaya, yaitu sebelum abad VII Masehi. Di tempat itu juga ditemukan pecahan keramik, manik-manik, dan lain-lain.

Liputan Kompas Nasional

Ditemukan Pecahan Keramik Abad XII * Ekspedisi Sriwijaya Teliti Situs Air Sugihan

·sekitar 2 menit baca

Pecahan keramik lokal dan keramik China yang diperkirakan dari abad XII ditemukan warga Desa Kertamukti, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Temuan langsung ditunjukkan kepada tim ekspedisi Sriwijaya yang sedang mengunjungi Situs Air Sugihan.

Di Situs Air Sugihan, Desa Kertamukti, Kabupaten Ogan Komering Ilir, pernah ditemukan tiang-tiang dari kayu nibung (sejenis kelapa) yang dulu merupakan tiang rumah panggung. Tiang kayu itu diperkirakan berasal dari masa pra-Sriwijaya atau sebelum abad VII Masehi sampai ke masa yang lebih modern pada abad XIII. Di Situs Air Sugihan juga ditemukan manik-manik, batu asahan, kendi, dan kepingan benda-benda dari emas. Temuan ini menguatkan dugaan bahwa kawasan tersebut merupakan tempat aktivitas masyarakat pada saat itu.

Peneliti Balai Arkeologi Palembang, Tri Marhaeni, akhir pekan lalu mengatakan, tempat penemuan pecahan keramik oleh warga tersebut terletak di Situs Kertamukti III. Di Desa Kertamukti terdapat 10 situs purbakala, sedangkan di Kecamatan Air Sugihan terdapat 15 situs purbakala.

Menurut Tri, pecahan keramik yang baru ditemukan warga merupakan keramik buatan lokal dan keramik buatan China dari Dinasti Sung abad XII Masehi. Keramik buatan lokal tampak dari warnanya yang kehitaman, sedangkan keramik China buatannya lebih halus dan mengilap.

Tri menambahkan, Situs Air Sugihan terletak di pinggir sungai lama yang sekarang telah mengering. Sungai tersebut merupakan anak dari Sungai Sugihan.

Daromi, warga yang menemukan pecahan keramik, mengatakan, pecahan keramik ditemukannya di lokasi situs tiang kayu nibung di belakang rumahnya. Saat itu Daromi bermaksud membersihkan situs tiang kayu nibung karena akan dikunjungi tim ekspedisi Sriwijaya. “Pada 2 Oktober saya juga menemukan pecahan keramik di tempat yang sama,” ujarnya. Di Desa Kertamukti sejak 1990-an sering ditemukan benda purbakala.(WAD)

Artikel Lainnya