KOMPAS/AMBROSIUS HARTO

Potret para pendaki menikmati langkah demi langkah saat berada di Gunung Kilimanjaro.

Pendakian Kilimanjaro di Tanzania

Catatan Perjalanan: Tim Menuju ke Gerbang Gunung Cahaya

·sekitar 1 menit baca

Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia dari perhimpunan penempuh rimba dan pendaki gunung Wanadri berangkat ke Tanzania untuk mendaki Kilimanjaro (5.892 meter)-yang berarti gunung (kilima) cahaya (njaro) pada bahasa Swahili, gunung tertinggi di Afrika, Senin (26/7) pagi. Demikian dilaporkan wartawan Kompas, Ambrosius Harto, yang menyertai tim.

Pendakian ke puncak Uhuru akan dimulai Rabu (28/7) siang melalui jalur Desa Marangu, gerbang Taman Nasional Kilimanjaro, dan akan mencapai puncak pada 1 Agustus.

Begitu mendarat di Nairobi setelah penerbangan panjang dari Jakarta, 11 anggota tim dibagi menjadi dua rombongan penerbangan ke Bandara Internasional Kilimanjaro.

Setiba rombongan kedua, perjalanan dilanjutkan ke Marangu memakai bus perusahaan jasa wisata TN Kilimanjaro. Tim berangkat pukul 16.06 WIB dan tiba pukul 18.01 WIB.

Dalam perjalanan, rombongan melewati dataran dengan ladang jagung, savana, dan padang penggembalaan. Jalan raya beraspal mulus dan lebar. Rumah-rumah penduduk berdinding tembok. Rombongan di sepanjang jalan menjumpai banyak orang Masai, suku pejuang (warrior). Mereka berpakaian khas dan unik, yaitu sarung warna-warni dan bermotif.

Sesampai di Marangu, rombongan menjajal sapi dan ayam bakar dengan kentang goreng. Minumnya bisa kopi, teh, air putih, bahkan bir bermerek beken Kilimanjaro.

Setelah cukup kenyang, tim beristirahat di pemondokan Babylon yang baru selesai direnovasi. Air hangat untuk mandi serta kasur empuk dan selimut tebal begitu nyaman dan spesial guna memulihkan kondisi tubuh yang letih akibat perjalanan panjang.

Artikel Lainnya