KOMPAS/AMBROSIUS HARTO

Suasana penyambutan Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia dari perhimpunan penempuh rimba dan pendaki gunung Wanadri oleh para portir dan pemandu di pemondokan Horombo di kaki Gunung Kilimanjaro, Tanzania, Kamis (29/7) sore.

Pendakian Kilimanjaro di Tanzania

Ekspedisi: Tim Wanadri Siap Mendaki Kilimanjaro dan Puncak Elbrus

·sekitar 2 menit baca

Tim Bravo Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia dari Wanadri siap mendaki puncak Kilimanjaro di Tanzania dan Elbrus di Rusia. Puncak Kilimanjaro (5.892 meter) yang tertinggi di Afrika bakal digapai pada 1 Agustus. Puncak Elbrus bagian barat (5.652 meter) yang tertinggi di Eropa bakal digapai pada 17 Agustus.

Demikian penjelasan Tim Bravo Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia dalam jumpa pers di Wisma Tugu, Jakarta, Selasa (20/7). Tim terdiri dari anggota perhimpunan penempuh rimba dan pendaki gunung Wanadri, yaitu Ardesir Yaftebbi, Iwan Irawan (Kwecheng), Martin Rimbawan, Fajri Al Luthfi, Nurhuda, dan Gina Afriani.

Pendakian Kilimanjaro-Elbrus itu melanjutkan keberhasilan mencapai puncak pertama, yaitu Ndugu-Ndugu atau Carstensz Pyramid di Papua (4.884 meter) pada April lalu.

Tim dijadwalkan berangkat dari Jakarta pada 26 Juli. Pendakian Kilimanjaro bakal menghabiskan waktu lima hari, yang dimulai pada 28 Juli dan puncak digapai pada 1 Agustus. “Pendakian lewat jalur Desa Marangu di sisi timur Kilimanjaro,” kata Nurhuda.

Sejumlah titik perkemahan (hut) yang disinggahi selama pendakian Kilimanjaro nanti ialah Mandara (2.700 meter), Horombo (3.750 meter), dan Kibo (4.750 meter). Sebelum pendakian menuju puncak bersalju Kilimanjaro, pendaki perlu latihan aklimatisasi atau penyesuaian dengan hawa dingin yang rencananya dilaksanakan di jalur Horombo- Mawenzi Saddle (4.600 meter). “Sebelum ketinggian 4.000 meter perlu aklimatisasi,” kata Nurhuda.

Kibarkan Merah Putih

Ketua Harian Ekspedisi Yoppie Rikson menambahkan, setelah Kilimanjaro, pendakian dilanjutkan ke Elbrus. Pendakian yang memerlukan waktu 8 hari itu dimulai pada 10 Agustus. Tim bakal berupaya keras menggapai puncak pada 17 Agustus untuk merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dan mengibarkan Merah Putih.

Pemanjatan gunung es

Nurhuda mengatakan, di Elbrus nanti anggota ekspedisi dijadwalkan menjalani kursus singkat pemanjatan gunung es di kawasan Kashkatash Glacier karena jalur pendakian menujupuncak memerlukan keahlian tersebut.

Ketua Umum Ekspedisi Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto mengatakan, Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia menghabiskan waktu yang panjang sebab berlangsung sejak Maret 2010 hingga Mei 2012. “Dananya sekitar Rp 10 miliar,” kata mantan Panglima TNI ini.

Empat puncak lainnya, yaitu Aconcagua di Argentina (6.962 m), Denali atau McKinley di Alaska (6.194 m), Vinson Massif di Antartika (4.897 m), dan Sagarmatha atau Everest di Nepal (8.850 m), didaki kurun Desember 2010-Mei 2012.

Ekspedisi ini didanai dan didukung oleh PT Pertamina, PT Tugu Pratama Indonesia, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Eiger, Pointrek, Wanadri, Rumah Nusantara, dan dibantu perusahaan media, yakni Antara, Metro TV, dan Kompas.(BRO)

Artikel Lainnya