Motif batik tase melaya (Tanjungbumi) koleksi pembatik Tanjungbumi Fausi Adi Putra – Salah satu motif Tanjungbumi yang paling populer. Kadang disebut juga sisik malaya atau tasik melaya. Tase dalam bahasa Madura berarti laut, sedangkan kata Tase Melaya berarti melaut, berlayar atau bekerja di lautan.
Motif batik sekoh bujel (Pamekasan) koleksi Lintu TulistyantoroMotif sekoh adalah sebuah komposisi garis yang membentuk siku-siku. Di Madura, motif ini bermakna menjunjung martabat bagi pemakainya serta memiliki harapan agar dapat menjaga kehormatan.
Motif batik bhang ompai (Tanjungbumi) koleksi Lintu TulistyantoroBhang ompai atau bunga kelapa (manggar) yang melingkar-lingkar. Biasanya digunakan sebagai kain untuk menggendong bayi. Bentuknya memanjang dan lebarnya hanya 90 cm.
Motif batik tong centong (Pamekasan) koleksi Lintu TulistyantoroCentong dalam bahasa Madura ataupun Jawa berarti alat untuk menciduk nasi dari bakul. Pada batik madura, motif ini sering digunakan sebagai salah satu pemberian mempelai pria kepada mempelai wanita.
Motif batik gajah sakereng (Tanjungbumi) koleksi Lintu TulistyantoroMotif-motif pada batik tanjungbumi banyak dipengaruhi perkembangan kerajaan Islam di Madura. Hal ini terlihat dari bentuk-bentuk hewan yang didistorsi dan distilasi, seperti gajah pada motif gajah sakereng.
Motif batik per geper (Pamekasan) koleksi Lintu TulistyantoroMotif berupa gambar kupu-kupu atau dalam bahasa Madura, geper. Pada batik madura, motif ini sering digunakan sebagai salah satu pemberian mempelai pria kepada mempelaiwanita.
Motif batik tar poteh (Tanjungbumi) koleksi Lintu TulistyantoroPoteh berarti putih, jadi motif batik ini adalah motif dengan dasar atau latar belakang berwarna putih.
Motif batik ayam cukir (Sumenep) koleksi pembatik Sumenep, Achmad ZainiMotif ayam cukir menjadi ciri khas batik sumenep yang biasanya menggunakan warna kamongan atau merah kecoklatan dan warna bangan atau merah. Ayam ditampilkan dengan cara sangat bervariasi.
Motif batik kerumunan pasar (Sumenep) koleksi pembatik Sumenep Achmad ZainiTerus berinovasi, pembatik Sumenep menciptakan motif realis yang mencerminkan kehidupan keseharian di Madura, seperti kerumunan pasar.
Sumber: Buku Keeksotisan Batik Jawa Timur karya Dr Yusak Anshori dan Adi Kusrianto.