KOMPAS/RIZA FATHONI

1. Motif batik parang rusak barong dari Yogyakarta. Koleksi putri Sultan Hamengku Buwono IX, GBRAy Murdokusumo – Batik motif parang rusak barong termasuk batik larangan yang hanya boleh dipakai oleh Raja Yogyakarta. Parang rusak barong di Keraton Yogyakarta berlatar warna putih bersih dengan hiasan mlinjon berbentuk agak segitiga.

Batik Yogyakarta-Solo

Motif Batik * Selisik Batik

·sekitar 2 menit baca
KOMPAS/RIZA FATHONI

2. Motif batik parang rusak barong dari Surakarta. Koleksi putri Sunan Paku Buwono XII, GKR Koes Moertyah Wandansari
Batik motif parang rusak barong termasuk ke dalam batik larangan yang hanya boleh dipakai oleh Raja Surakarta. Parang rusak barong di Keraton Surakarta berlatar warna kekuningan dengan hiasan mlinjon berbentuk cenderung lebih persegi.

KOMPAS/RIZA FATHONI

3. Motif batik sidomukti dari Yogyakarta. Koleksi pembatik di Giriloyo, Imogiri
Dalam lembaran batik sidomukti, pemakainya berharap hidupnya bisa menjadi lebih mukti atau berkuasa. Batik sidomukti dari Yogyakarta biasanya dipakai oleh pasangan mempelai.

KOMPAS/RIZA FATHONI

4. Motif batik sidomukti dari Surakarta. Koleksi pembatik Siti Sendari
Sama seperti sidomukti dari Yogyakarta, batik sidomukti dari Surakarta juga dipakai dalam upacara pernikahan. Meski memiliki nama dan fungsi yang sama, ukuran motif pengisi sidomukti Surakarta lebih kecil dibandingkan Yogyakarta.

KOMPAS/RIZA FATHONI

5. Motif batik truntum dari Yogyakarta. Koleksi pembatik di Giriloyo, Imogiri
Motif truntum dipakai oleh mempelai pria dan wanita dalam upacara pernikahan tradisional. Ragam hias truntum bermakna cinta kasih abadi. Truntum Yogyakarta menyerupai bunga dengan banyak kelopak.

KOMPAS/RIZA FATHONI

6. Motif batik truntum dari Surakarta. Koleksi putri Sunan Paku Buwono XII, GKR Koes Moertyah Wandansari
Motif truntum di Surakarta juga dipakai oleh mempelai dalam upacara pernikahan. Bunga pada truntum Surakarta lebih menyerupai sinar bintang yang berkelap-kelip di angkasa.

KOMPAS/RIZA FATHONI

7. Motif batik wahyu tumurun dari Yogyakarta. Koleksi pembatik di Giriloyo, Imogiri
Batik wahyu tumurun melambangkan turunnya wahyu keprabon di Kasultanan Demak yang melukiskan empat unsur: songkok (mahkota), patra (daun ubi jalar), kusuma (bunga), dan kukilo (burung). Motif wahyu tumurun batik Yogyakarta berlatar warna putih bersih dengan garis-garis motif yang kaku.

KOMPAS/RIZA FATHONI

8. Motif batik wahyu tumurun dari Surakarta. Koleksi putri Sunan Paku Buwono XII, GKR Koes Moertyah Wandansari
Sama-sama melambangkan turunnya wahyu keprabon di Kasultanan Demak, motif wahyu tumurun di Surakarta juga mengandung pitutur agar bisa menjadi pemimpin yang baik. Batik wahyu tumurun Surakarta berlatar kuning dan tampak lebih luwes.

SUMBER: WAWANCARA PEMBATIK DI YOGYAKARTA DAN SURAKARTA.

Artikel Lainnya