SENDRATARI DIGELAR DI DEPAN CANDI BOROBUDUR
Pariwisata Malam Akan Dihidupkan
Oleh: Madina Nusrat
Magelang, Kompas
Sendratari Mahakarya Borobudur yang mengetengahkan cerita upaya Kerajaan Syailendra membangun Candi Borobudur akan dipentaskan secara perdana pada Rabu (31/8) malam ini, di depan pelataran Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jateng.
Sendratari yang akan ditampilkan dalam durasi satu jam ini akan melibatkan 150 penari, yang terdiri dari 70 penari asal Borobudur dan selebihnya penari dari Sekolah Tinggi Seni Indonesia Solo.
Selain dipentaskan di panggung terbuka, sendratari ini juga akan dilatarbelakangi pencahayaan baru Candi Borobudur yang menarik. Tata lampu yang didesain oleh Robert Daniel, seorang penata lampu asal Florida, Amerika Serikat, ini akan menampilkan detail relief candi. Puncak stupa akan dihiasi dengan tata lampu berwarna putih yang di atasnya terdapat bayangan cahaya biru yang menentang ke langit.
Sebelum sendratari ini dipentaskan, pada Rabu sorenya juga akan diresmikan Museum Kapal Samudera Raksa, yang rencananya akan diresmikan oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Alwi Shihab dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, serta mantan Menbudpar I Gde Ardika. Para menteri ini nantinya juga akan menyaksikan pementasan perdana Sendratari Mahakarya Borobudur.
Rencana sebelumnya yang akan hadir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, karena kesibukannya maka presiden tidak dapat hadir untuk meresmikan Museum Kapal Samudera Raksa.
Menurut Wagiman Subiarso, Direktur PT Taman Wisata Candi Borobudur-Ratu Boko-Prambanan, pementasan sendratari ini sebagai upaya menghidupkan pariwisata Candi Borobudur pada malam hari.
“Biasanya setelah Candi Borobudur tutup, pukul 18.00, tidak ada lagi kegiatan pariwisata di Borobudur ini. Padahal, malam hari juga menarik untuk wisata. Sehingga, Candi Borobudur yang sudah mendunia ini tetap bisa dinikmati pada malam hari,” jelasnya.
Karena pementasan ini masih perdana, lanjut Wagiman, maka untuk selanjutnya masih belum bisa diadakan secara rutin.