KOMPAS/AMBROSIUS HARTO

Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia dari perhimpunan penempuh rimba dan pendaki gunung Wanadri mengibarkan Merah Putih di puncak Kilimanjaro atau Uhuru (5.895 meter), Minggu (1/8) siang. Uhuru merupakan puncak tertinggi di Afrika. Keberhasilan itu menambah prestasi tim yang pada 18 April 2010 berhasil memuncaki Ndugu-Ndugu atau Carstensz Pyramid di Papua, yang merupakan puncak tertinggi di Oceania-Australia.

Pendakian Kilimanjaro di Tanzania

Catatan Perjalanan: Bendera Merah Putih dan Srikandi di Puncak Afrika

·sekitar 3 menit baca

Tepat pukul 10.15 WIB, Selasa (3/8), gadis pendaki Gina Afriani berhasil mencapai puncak Kilimanjaro atau Uhuru (5.895 meter), Tanzania.

Satu-satunya perempuan dalam Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia dari perhimpunan penempuh rimba dan pendaki gunung Wanadri ini sempat gagal mencapai Uhuru akibat terserang penyakit gunung pada Minggu pagi. Gina jatuh di ketinggian sekitar 5.700 meter sehingga terpaksa turun meskipun puncak Uhuru tinggal 600 meter lagi.

Saat Gina dipapah turun oleh Hendricus Mutter, pendaki senior Wanadri, anggota tim lainnya meneruskan pendakian. Tepat pukul 12.50 WIB, Minggu, tim mengibarkan Merah Putih di Uhuru, puncak tertinggi di Afrika.

Uhuru menjadi puncak kedua yang telah dicapai dari tujuh puncak tertinggi di tujuh benua. Puncak pertama ialah Ndugu-Ndugu atau Carstensz Pyramid (4.884 meter) di Papua, mewakili Benua Oceania- Australia, dicapai 18 April 2010.

Semua anggota tim bersyukur saat mendengar kabar Gina berhasil mencapai puncak didampingi Hendricus. Kabar itu disampaikan manajer tim sekaligus wartawan Metro TV, Bambang Hamid (Abeng), kepada tim di penginapan Eland di Arusha. Kota ini sekitar dua jam perjalanan darat dari Desa Marangu, tempat tim memulai dan mengakhiri pendakian.

Abeng mendapat kabar itu langsung dari Hendricus pada Selasa pagi dari puncak Uhuru saat anggota tim lainnya masih terlelap di penginapan. Hendricus menghubungi Abeng dengan telepon satelit.

Kepada Kompas pada Selasa sore saat tulisan ini dibuat, Abeng mengatakan, Gina dan Hendricus sudah tiba di pemondokan Horombo (3.721 meter). “Hari ini juga mereka berupaya turun sampai Marangu sehingga bisa segera bergabung dengan kita di sini (Arusha),” katanya.

Uhuru, puncak tertinggi di Afrika, dicapai setelah sepuluh jam pendakian dari pemondokan (hut) Kibo (4.714 meter). Tim, termasuk Gina, memulai pendakian dari Kibo pukul 03.15 WIB, Minggu. Kibo merupakan penginapan terakhir untuk para pendaki Kilimanjaro dari jalur Marangu.

Kondisi medan di jalur pendakian berupa padang pasir dan berbatu. Dua langkah kaki menanjak, turun satu langkah. Bebatuan rentan runtuh akibat terinjak. Tingkat kecuraman jalur pendakian 45 derajat. Bahkan di beberapa tempat, seperti menjelang Gilman’s Point (5.681 meter), jalur pendakian lebih curam.

Suhu udara pada saat keberangkatan tercatat minus 2 derajat celsius. Suhu bertambah dingin seiring bertambahnya ketinggian. Angin bertiup kencang sehingga udara terasa amat dingin. Di Gilman’s Point hingga puncak Uhuru, suhu minus 7 derajat celsius. Tubuh tetap kedinginan meskipun sudah dibalut tiga lapis pakaian hangat termasuk jaket dan celana tahan angin dan sarung tangan berbahan penghasil panas.

Di Stella’s Point di ketinggian 5.700 meter, Gina ambruk. Gadis kelahiran Sumedang pada 1988 ini menggigil kedinginan, hampir kehilangan kesadaran, dan muntah-muntah dalam kondisi alam suhu minus 7 derajat celsius dan angin bertiup kencang.

Waktu itu Gina sempat menolak turun sebab ingin mencapai puncak Uhuru yang sudah dekat. Namun, tim memutuskan Gina harus turun sebab tidak ingin mengambil risiko lebih tinggi mengingat kondisi cuaca tak bisa diprediksi apakah membaik atau justru memburuk.

Gina akhirnya turun ke Kibo bersama Hendricus. Tim juga turun ke Kibo setelah menyelesaikan pendakian. Di Kibo tim beristirahat sekitar tiga jam dan turun lagi hingga pemondokan Horombo. Di Horombo inilah Gina mengajukan diri untuk mencoba mendaki lagi ke Uhuru dan disetujui oleh tim. “Saya juga ingin berhasil seperti teman-teman. Doakan saya,” kata Gina sebelum berangkat mendaki.

Senin pagi Gina dan Hendricus mendaki ke puncak, tim bergerak turun menuju Marangu. Tim sampai di Marangu sore hari, beristirahat dan makan sore, serta melanjutkan perjalanan untuk menginap di Arusha. Tim tiba di Arusha hampir tengah malam.

Kondisi alam

Ketua tim pendaki, Ardeshir Yaftebbi, menduga kondisi alam yang ekstrem memengaruhi sehingga membuat Gina sempat ambruk dan gagal mencapai puncak. “amun, kami bangga sebab tekadnya begitu besar untuk mendaki lagi dan akhirnya berhasil,” katanya.

Iwan Abdurrahman (Abah Iwan), pendaki senior Wanadri, menambahkan, kegagalan seutuhnya atau yang tertunda dalam pendakian adalah hal yang biasa. “Yang lebih penting adalah keselamatan. Mendaki tidak cuma sampai puncak, tetapi pulang dengan selamat dan mendapat inspirasi dari alam untuk kehidupan yang lebih baik,” katanya, yang pernah menjabat sebagai ketua Wanadri ini.

Seorang pendaki asal Belanda mengaku gagal mencapai puncak akibat terserang penyakit gunung saat masih jauh di bawah tempat Gina ambruk. Padahal Burns, begitu pendaki itu menyebut namanya, empat tahun lalu berhasil mencapai puncak Uhuru. ?Apa, teman anda yang jatuh itu akan berangkat lagi? Hebat sekali, saya yakin dia berhasil,” katanya kepada kami di Horombo.

Kegagalan ternyata keberhasilan yang tertunda.

Artikel Lainnya