Tim mulai melakukan percobaan kedua ke puncak Aconcagua dengan bergerak dari Plaza de Mulas di ketinggian 4.300 meter di atas permukaan laut menuju Kamp Nido de Condores yang berketinggian 5.400 mdpl di Argentina, Jumat (31/12) pagi waktu setempat. Percobaan kedua ini dilakukan karena hanya tiga pendaki tim ekspedisi yang mencapai puncak pada 27 Desember lalu.
Wartawan Kompas Harry Susilo melaporkan, sesuai rencana, tim yang terdiri dari Iwan Irawan, Nurhuda, dan wartawan Metro TV Popo Nurakhman ini akan mencapai puncak pada 2 Januari. Mereka didampingi dua pemandu dari Aymara dan hanya menginap dua malam di Kamp Nido de Condores dan Kamp Cholera (5.900 mdpl).
Tim yang melakukan percobaan kedua ini gagal pada pendakian pertama menuju puncak pada 27 Desember lalu karena kelelahan fisik. Sebelumnya, dari sembilan anggota tim yang mencoba menuju puncak, hanya tiga yang berhasil mencapai puncak saat itu, yakni Ardeshir Yaftebbi, Fajri Al Luthfi, dan Martin Rimbawan, (Kompas, 30/12).
Anggota tim yang melakukan percobaan kedua seharusnya empat orang bersama Gina Afriani, satu-satunya perempuan pendaki dalam tim. Namun, Gina tidak jadi diberangkatkan karena kondisi kesehatan yang belum memadai. “Tekanan darah dia rendah. Semestinya dia minum lebih banyak, tetapi nyatanya tidak,” kata Ardeshir selaku ketua pendakian.
Selain pendaki yang berangkat menuju puncak, sisa anggota tim lainnya akan menunggu di Puente del Inca untuk efisiensi. Komunikasi akan dilakukan setiap hari dengan anggota tim lewat radio komunikasi di Plaza de Mulas untuk mengetahui perkembangan kondisi pendakian dan kesehatan tim.
Kondisi cuaca di Aconcagua dalam beberapa hari terakhir terus bersalju dengan suhu bisa mencapai minus 15-20 derajatcelsius.
Sebagai gambaran, suhu di Camp Cholera pada 27 Desember lalu saat diguyur hujan salju mencapai minus 17 derajat celsius. Tim diimbau oleh pemandu untuk membawa kaus kaki dan sarung tangan tambahan.
Ketua Harian Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia Yoppi Rikson Saragih mengatakan, tim yang diberi kesempatan mendaki dalam percobaan kedua ini agar tetap dapat memenuhi syarat untuk menjadi seven summiter Indonesia. Sebab, pendaki yang telah gagal dalam mencapai satu puncak tidak akan dilibatkan lagi dalam pendakian menuju puncak berikutnya.
Iganacio Contreras, pemandu dari Aymara yang mendampingi tim, mengatakan, tim hanya dapat diberi kesempatan mendaki menuju puncak pada 2 Januari mendatang, apa pun cuacanya.
Jika dalam tanggal tersebut tim memutuskan urung mendaki karena cuaca buruk, pihak Aymara tidak akan memberikan hari tambahan menuju puncak.