Pendakian ke puncak Denali dengan ketinggian 6.194 meter di atas permukaan laut di Alaska, Amerika Serikat, dinilai sebagai yang tersulit dari rangkaian pendakian tujuh puncak dunia oleh Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia. Suhu dingin menjadi tantangan utama dalam upaya mencapai puncak tertinggi di kawasan Amerika bagian utara itu.
“Suhu terdingin bisa mencapai minus 70 derajat celsius. Padahal, peralatan pendakian paling canggih hanya didesain untuk suhu minus 40 derajat,” ujar ketua pendaki Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia, Ardeshir Yaftebbi, saat pelepasan tim di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Rabu (20/4).
Tim pendaki akan menghadapi tantangan cuaca ekstrem di Denali karena gunung itu berdekatan dengan Aleutian Island yangmenjadi lokasi lahirnya badai. Sepanjang perjalanan, mereka akan melewati jurang es, yang hanya bisa dilalui dengan teknik bergerak bersama.
Dengan kondisi itu, ujar Ardeshir, Denali menjadi gunung terdingin sekaligus tersulit dalam jajaran tujuh puncak tertinggi dunia. Selain Ardeshir, anggota tim adalah Fajri al-Luthfi, Iwan Irawan, Martin Rimbawan, dan Nurhuda.
Saat melepas tim, Menpora Andi Mallarangeng berharap agar yang dilakukan tim dapat menginspirasi generasi muda lainnya di Tanah Air.
Denali merupakan puncak kelima setelah tim mencapai puncak Aconcagua (6.962 mdpl) di Argentina; Elbrus (5.642 mdpl) di Rusia; Kilimanjaro (5.895 mdpl) di Tanzania, Afrika; serta Carstensz Pyramid (4.884 mdpl) di Papua. (ILO/HLN)