KOMPAS/KENEDI NURHAN

Dermaga pendaratan nelayan Kota Kapur di Sungai Medo, Bangka, persis berada di tepi kawasan Situs Kota Kapur.

Liputan Kompas Sumbagsel

Ekspedisi Sriwijaya: Peserta Ekspedisi Tinggalkan Palembang

·sekitar 2 menit baca

Ekspedisi Sriwijaya, yang diselenggarakan oleh Balai Arkeologi Palembang, akan dimulai pada hari Selasa ini. Peserta berangkat dari Palembang menuju Pangkal Pinang menggunakan pesawat. Ekspedisi akan berlangsung sampai hari Sabtu (10/10).

Kepala Balai Arkeologi Palembang Nurhadi Rangkuti, Senin (5/10), mengemukakan, Ekspedisi Sriwijaya adalah napak tilas perjalanan pada masa Sriwijaya dari Kota Kapur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, ke Palembang. Perjalanan pada masa itu tentu menggunakan kapal kayu melalui Selat Bangka, lalu berlayar menyusuri Sungai Musi.

Nurhadi mengatakan, rute yang ditempuh peserta ekspedisi adalah Kota Kapur-Selat Bangka-Air Sugihan-Upang-Palembang.

Menurut Nurhadi, tempat- tempat yang disinggahi peserta ekspedisi adalah tempat-tempat yang penting pada masa Kerajaan Sriwijaya, bahkan sebelum masa Sriwijaya.

“Kota Kapur adalah tempat ditemukannya prasasti pertama yang mengungkap keberadaan Sriwijaya. Maka, asumsinya, Kota Kapur pada masa itu adalah tempat ramai dan penting,” kata Nurhadi.

Tempat-tempat yang lain, seperti Air Sugihan dan Upang, juga penting karena di tempat tersebut ditemukan peninggalan-peninggalan arkeologis pada masa pra Sriwijaya. Nama Upang bahkan disebut-sebut dalam prasasti Kedukan Bukit.

Tiga penelitian

Menurut Nurhadi, ekspedisi tersebut akan melakukan tiga penelitian, yaitu arkeologi, lingkungan, dan sosial budaya. Tim juga akan melakukan penyelaman di sekitar Pulau Lampu, dekat Kota Kapur, untuk meneliti peninggalan di bawah laut.

“Institusi yang terlibat dalam ekspedisi adalah Balai Arkeologi Palembang, Direktorat Peninggalan Bawah Air, Direktorat Peninggalan Purbakala, Direktorat Geografi Sejarah, Balai Pelestarian Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jambi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Palembang), Unsri, IAIN Raden Fatah, dan Polair Polda Sumsel, serta Polda Kepulauan Bangka Belitung.

Adapun jumlah peserta ekspedisi semuanya berjumlah lebih kurang 40 orang.

Media massa yang mendukung kegiatan tersebut adalah Harian Kompas dan Harian Sriwijaya Post. Berita tentang Ekspedisi Sriwijaya akan dimuat setiap hari selama ekspedisi berlangsung di Harian Kompas Sumbagsel.

Nurhadi menuturkan, peserta Ekspedisi Sriwijaya rencananya akan diterima oleh Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Eko Maulana Ali. Pada saat peserta Ekspedisi Sriwijaya tiba kembali di Palembang, rencananya juga akan diterima oleh Gubernur Sumsel Alex Noerdin.

“Tim Ekspedisi Sriwijaya akan melakukan paparan kepada Gubernur Kepulauan Bangka Belitung dan Gubernur Sumsel,” ungkapnya.

Nurhadi mengatakan, hasil dari ekspedisi adalah laporan dan dokumentasi yang dapat dimanfaatkan untuk akademis maupun untuk kebijakan. (WAD)

Kota Kapur, tempat ditemukan prasasti pertama yang mengungkap keberadaan Sriwijaya.

Nurhadi Rangkuti

Artikel Lainnya