KOMPAS/SONYA HELLEN SINOMBOR

Seorang pekerja menyelesaikan kapal ikan fiberglass di dok Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap, Cilacap, Jawa Tengah, Senin (4/5).

Liputan Kompas Nasional

Nelayan Cilacap: Mulai Melirik Kapal Ikan dari Fiberglass

·sekitar 2 menit baca

“Sejak beberapa tahun terakhir susah cari kayu untuk membuat kapal ikan. Makanya kami mulai mencoba membuat kapal ikan dari bahan fiberglass,” ujar Dale (31), pembuat kapal, saat ditemui Tim Ekspedisi Susur Selatan Jawa 2009 di dok pembuatan kapal di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap, Jawa Tengah, pekan lalu.

Di dok tersebut ada sebuah kapal ikan yang terbuat dari fiberglass. Kapal berukuran sedang itu harganya sekitar Rp 1 miliar.

Tak jauh dari tempat pembuatan kapal fiberglass, ada lima kapal ikan kayu sedang diperbaiki. Beberapa di antaranya mulai diperbaiki menggunakan fiberglass.

Pemilik salah satu kapal kayu, Edi Cahyadi (33), menuturkan, saat ini perbaikan kapal kayu perlu waktu lama karena tidak mudah mendapatkan kayu.

Selain itu, harga kayu makin mahal. Kayu damar laut yang menjadi bahan kapal kini harganya Rp 5 juta per meter kubik. Padahal, perbaikan kapal ikan membutuhkan kayu damar laut dalam jumlah banyak.

Untuk perbaikan total kapal di bawah 50 gros ton menghabiskan biaya Rp 200 juta sampai Rp 300 juta. Kalau ukuran lebih besar tentu biayanya lebih besar.

“Bisa dibilang kayu resmi harganya kayak emas. Hanya orang tertentu yang bisa membeli,” kata Edi.

Menurut Edi, kesulitan mendapatkan kayu untuk pembuatan kapal mulai dirasakan sejak tahun 2000-an. Sejak saat itu, orang mulai melirik kapal fiberglass. Tetapi karena sudah terbiasa menggunakan kapal kayu, tidak gampang bagi nelayan untuk beralih ke kapal fiberglass.

Padahal, selain tidak mudah bocor, perawatan kapal fiberglass jauh lebih gampang ketimbang kapal kayu. Kapal kayu mudah bocor sehingga banyak tambalan.

Menurut Edi, jika menggunakan kapal kayu sudah pasti setiap tahun ada perbaikan. Sedangkan kalau menggunakan kapal fiberglass nyaris tidak ada perbaikan.

“Harga kapal fiberglass memang mahal, sampai Rp 1 miliar. Sedangkan kapal kayu hanya sekitar Rp 700 juta. Tetapi untuk jangka panjang, perawatan kapal fiberglass lebih mudah,” kata Edi. Ia memiliki satu kapal ikan fiberglass dari 29 kapal ikannya.

Dari pengamatan, jumlah kapal ikan fiberglass yang bersandar di Pelabuhan Cilacap belum banyak. Namun, beberapa kapal kayu, sebagian badannya mulai menggunakan bahan fiberglass.

Sejumlah nelayan yang ditemui di pelabuhan menyatakan masih ragu menggunakan kapal fiberglass karena belum terbiasa. (SONYA HELLEN S/ANTONY LEE)

Artikel Lainnya