KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Jaringan jalan lintas selatan yang melintas di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, dari perbatasan Jawa Timur hingga Daerah Istimewa Yogyakarta sepanjang 30,1 kilometer, masih dalam tahap pembangunan, Jumat (1/5). Pembenahan jalan ini fokus pada pengurangan tanjakan serta tikungan yang menghambat kendaraan bermuatan berat.

Liputan Kompas Nasional

Proyek JLS Lamban *Belum Ada Kesepakatan dengan Pemilik Tanah

·sekitar 2 menit baca

Alokasi dana untuk jalan lintas selatan dari pemerintah pusat terbatas. Akibatnya, pembangunan jalan itu di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, sepanjang 30,1 kilometer dilakukan bertahap. Proyek yang dimulai tahun 2002 itu diperkirakan selesai 15 tahun mendatang.

Biaya pembangunan jalan lintas selatan (JLS) tahap pertama (2005-2009) sepanjang 6,6 kilometer itu adalah Rp 37,3 miliar. Tahap berikutnya,15,5 kilometer, biayanya Rp 6,9 miliar, diharapkan selesai tahun ini.

Pejabat Pembuat Komitmen Pembangunan Jalan Wonogiri, Dinas Bina Marga Jawa Tengah, Eddy Soetarno mengatakan, panjangnya masa penyelesaian proyek jalan membuat usia jalan tidak sama. Ruas yang terakhir belum selesai, ruas yang lebih dulu dibangun sudah berlubang.

“Ini akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan. Perawatan jalan pun tidak efisien,” katanya, Jumat (1/5).

Eddy mengatakan, JLS tahap kedua adalah ruas Giriwoyo. Badan jalan akan dilebarkan dari 7 meter menjadi 14 meter. “Dengan demikian, kendaraan yang lewat bisa empat lajur dari sebelumnya dua lajur,” katanya.

JLS yang akan dibangun dengan mengepras bukit kapur di ruas Duwet bisa memperpendek jalur 5,5 kilometer sehingga mempersingkat jarak tempuh.

Setidaknya ada enam ruas jalan di JLS Wonogiri yang diperpendek karena terlalu berkelok-kelok. Jalan menanjak dengan kemiringan 15 derajat akan dibuat landai dengan kemiringan maksimal tujuh derajat.

Pembebasan tanah

Selain dana, kendala lain adalah pembebasan 13 bidang lahan milik 11 warga di Kecamatan Platarejo. Warga belum sepakat dengan penawaran dari pemerintah seharga Rp 60.000 per meter persegi. Warga minta ganti rugi tanah sesuai dengan harga pasaran, yaitu Rp 300.000 per meter persegi.

Karena warga belum setuju dengan penawaran harga tanah, pemerintah menitipkan uang ganti rugi pembebasan tanah milik 11 warga ke Pengadilan Negeri Wonogiri.

Hari Jumat, tim Kompas Ekspedisi Susur Selatan Jawa 2009 dari Jawa Timur menyerahkan bendera estafet ekspedisi kepada tim Jawa Tengah di Giriwoyo untuk melanjutkan Ekspedisi Susur Selatan di Jateng yang akan berakhir di Kabupaten Cilacap, 4 Mei. (MDN/EGI/GAL/SON/IKA)

Artikel Lainnya