KOMPAS/HARRY SUSILO

Tim Bravo Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia Indonesia melakukan aklimatisasi di Desa Khumjung (3.790 meter di atas permukaan laut), di kaki Pegunungan Himalaya, Nepal, Sabtu (5/5). Mereka berjalan kaki dari Namche Bazaar di ketinggian 3.440 mdpl ke Desa Khumjung dan kembali ke Namche untuk membiasakan diri di ketinggian. Hal ini merupakan bagian dari perjalanan menuju Base Camp Everest.

Pendakian Gunung Everest di Nepal

Ekspedisi 7 Summits: Dua Jalur Pendakian ke Puncak Sagarmatha

·sekitar 2 menit baca

Tim pendaki dari Ekspedisi 7 Summits bakal merampungkan puncak ketujuh, yakni Sagarmatha atau Puncak Everest, pada pendakian bulan Mei 2012. Untuk mengumpulkan materi pendakian gunung, mereka memilih untuk membagi jadi dua kelompok dengan dua jalur pendakian menuju puncak gunung tersebut.

Hal tersebut dikatakan Ardhesir Yaftebi, Ketua Tim Pendaki di Gedung Pakuan, Bandung, Jawa Barat, Senin (26/3). Acara pelepasan itu dilakukan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.

Sagarmatha berarti Dahi Langit dalam bahasa Sansekerta, merupakan gunung tertinggi di dunia dengan puncak berada pada 8.848 meter di atas permukaan laut (mdpl). Tim dari Wanadri bakal mendaki puncaknya melalui dua jalur, yakni jalur selatan dari Nepal serta jalur utara dari Tibet. Dari Nepal, dibutuhkan waktu 70 hari untuk mencapai puncak dan turun kembali.

Lima orang pendaki yang tergabung dalam ekspedisi ini adalah Ardhesir Yaftebi, Iwan Irawan, Nurhuda, Martin Rimbawan, Fajri Al Luthfi, dan dua pendaki pendamping. Mereka terbang dari Jakarta pada 29 Maret.

Keputusan untuk mendekati puncak gunung dari dua jalur berbeda ini bertujuan untuk mengumpulkan sebanyak mungkin referensi mengenai pendakian Puncak Everest. Perjalanan dari dua jalur itu selisih dua hari perjalanan. ”Kami berharap bisa sampai di puncak pada waktu yang bersamaan,” ujar Ardhesir.

Puncak Everest bakal menjadi penutup bagi rangkaian ekspedisi 7 Summits yang mengawali pendakian di Ndugu-Ndugu atau Cartensz Pyramid pada April 2010, Uhuru atau Kilimanjaro pada Agustus 2010, Elbrus pada Agustus 2010, Aconcagua pada Desember 2010, Denali atau McKinley pada Mei 2011, dan terakhir ke Vinson Massif pada Januari 2012.

Ardhesir berujar, persiapan tim pendaki harus matang sebab kondisi di lapangan bakal keras dan sulit diprediksi. Bahkan, mereka sudah harus menggunakan tabung oksigen begitu mencapai ketinggian 8.000 mdpl. Beberapa titik rawan longsor es juga sudah diwaspadai.

Ketua Harian Ekspedisi 7 Summits Yoppi Rikson Saragih mengatakan, misi lain dari pendakian ini adalah mengabarkan soal fenomena pemanasan global kepada dunia. Dia berharap pernyataan yang diberikan dari puncak gunung akan lebih didengar semua orang mengenai dampak dari fenomena global sehingga tindakan pencegahan bisa segera diambil. (ELD)

Artikel Lainnya