KOMPAS/AMBROSIUS HARTO

Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia dari Wanadri beraklimatisasi atau berlatih menyesuaikan diri dengan ketinggian berkadar oksigen tipis di perbukitan Cheget, Rusia selatan, Selasa (10/8) siang. Aklimatisasi diperlukan guna menunjang pendakian puncak kembar Elbrus (latar belakang), puncak tertinggi di Eropa.

Pendakian Gunung Elbrus di Rusia

Ekspedisi Elbrus: Menjajal Cheget untuk Mendaki Elbrus

·sekitar 3 menit baca

Merah Putih berhasil dikibarkan di puncak Oceania-Australia dan puncak Afrika oleh Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia dari Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri. Kini kami menyongsong Elbrus.

Puncak Oceania-Australia adalah Gunung Ndugu-Ndugu atau Carstensz Pyramid di Indonesia (4.884 meter) yang dicapai pada 18 April 2010. Puncak Afrika adalah Gunung Kilimanjaro atau Uhuru di Tanzania (5.895 meter) yang dicapai pada 1 Agustus 2010.

Sasaran ketiga saat ini adalah puncak di Benua Eropa, yaitu Gunung Elbrus barat di Rusia (5.642 meter). Elbrus barat diusahakan dicapai tepat saat peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus, untuk pengibaran Sang Merah Putih.

Elbrus yang berada di wilayah otonom Karachay-Balkar di Rusia selatan memiliki puncak kembar, yaitu puncak barat 5.642 meter dan puncak timur 5.621 meter. Elbrus termasuk dalam gugusan Pegunungan Kaukasus. Elbrus dikenal dengan sejumlah nama lokal, seperti Mingi Taw (Gunung Keabadian) dan Koushha Makhue (Gunung Kebahagiaan).

Untuk pendakian ini, tim telah berada di Terskol, lembah Elbrus, sejak 9 Agustus tengah malam, setelah 3,5 jam perjalanan darat dari Bandar Udara Mineralnye Vody. Mineralnye Vody ditempuh selama hampir dua jam penerbangan dari Bandara Domodedovo di Moskwa, ibu kota Rusia.

Tim menginap di Hotel Ozonyang apik dan terkesan mewah serta anggun dalam naungan hutan pinus. Setelah sarapan, Selasa pagi, tim bergerak menuju bukit Cheget (3.500 meter) di selatan Elbrus untuk aklimatisasi atau penyesuaian dengan ketinggian berkadar oksigen tipis.

Tim beranggotakan pendaki Ardhesir Yaftebbi (ketua), Iwan Irawan, Nurhuda, Martin Rimbawan, Fajri Al Luthfi, dan Gina Afriani. Manajer tim, yang juga wartawan Metro TV, Bambang Hamid, juru kamera Popo Nurakhman, pendaki Hendricus Mutter, dan wartawan Kompas Ambrosius Harto. Pendaki senior Wanadri, yakni Iwan Abdulrachman (63), dan Remy Tjahari (65), yang menyertai tim di Kilimanjaro, Afrika, kali ini tidak ikut ke Elbrus.

Untuk aklimatisasi, tim dipandu oleh Sergei dari perusahaan jasa pemanduan pendakian Alpindustria. Tim berangkat dari hotel dengan bus menuju stasiun kursi gantung di lembah Cheget yang berketinggian 1.800 meter.

Dari lembah inilah tim naik kursi gantung menuju stasiun terakhir yang berketinggian 2.500 meter dengan waktu 15 menit. Apabila tanpa kursi gantung itu, pendakian menuju stasiun terakhir melalui jalan setapak menghabiskan waktu sedikitnya tiga jam.

Tim memilih kursi gantung karena mengutamakan aklimatisasi, bukan menguras energi dalam persiapan.

Menurut Sergei, Cheget dipilih sebab perbukitan ini merupakan jarak terdekat di selatan Elbrus. Medannya menanjak curam seperti kondisi menuju puncak Elbrus. Ketika musim panas seperti saat ini, lapisan salju menghilang dari Cheget sehingga medannya berpasir, berkerikil, dan berbatu.

“Ketika musim dingin, Cheget menjadi jalur favorit untuk lomba ski ekstrem,” kata Sergei. Mungkin inilah alasan mengapa di kawasan itu dibangun stasiun-stasiun kursi gantung serta hotel-hotel megah dan cantik di Terskol. Ini bisnis pariwisata.

Pendakian menuju salah satu puncak Cheget menghabiskan waktu dua jam. Puncak kembar Elbrus di utara pada siang itu tertutup kabut. Di selatan tegak berdiri Pegunungan Kaukasus yang membatasi Rusia dengan Georgia. Perbatasan itu cuma 3 kilometer dari tempat tim berdiri.

Pendakian aklimatisasi berlangsung tanpa masalah. Nurhuda dan Hendricus bahkan mendaki Cheget memakai bot khusus es yang dibeli di Moskwa. Padahal, sepatu itu lebih berat untuk melangkah dan panas di kaki. Namun, kedua pendaki itu cukup sukses menjajal bot kebanggaan mereka yang berbeda merek itu di medan Cheget yang berbatu terjal.

Menurut rencana, Rabu (11/8) kemarin tim akan berlatihdi padang es Kashkatash dekat lembah Elbrus. Tim akan mencoba memakai semua peralatan dan perlengkapan pendakian gunung es sebelum mendaki puncak Elbrus, 16 Agustus 2010.

Ekspedisi ini terselenggara atas kerja sama Wanadri, Rumah Nusantara, serta Kementerian Pemuda dan Olahraga. Pendanaan dan perlengkapan didukung oleh Pertamina, Telkomsel, Tugu Pratama Indonesia, Eiger, dan Pointrek. Mitra media massa adalah Kompas, Metro TV, dan Antara.

Artikel Lainnya