Ekspedisi Jejak Peradaban NTT: Ende, “Rahim” Pancasila

“Ende sebuah kampung nelayan telah dipilih sebagai penjara terbuka untukku. Keadaannya masih terbelakang. Aku mendekat kepada rakyat jelata karena aku melihat diriku sendiri dalam orang-orang yang melarat ini. Di Ende yang terpencil dan membosankan itu, banyak waktuku terluang untuk berpikir.” Soekarno menuturkan itu dalam biografi yang ditulis Cindy Adams, Bung…