Kompas/Norman Edwin

Pinisi Ammana Gappa di Madagaskar

PM Madagaskar Terima Awak Ammana Gappa

·sekitar 2 menit baca

PM MADAGASKAR TERIMA AWAK AMMANA GAPPA

Antananarivo, Kompas

Para awak kapal pinisi Ammana Gappa hari Kamis (17/10) diterima secara resmi oleh Perdana Menteri Republik Madagaskar, Guy Willy Razanamasy, di ruang kerjanya di Antananarivo. Para awak kapal asal Desa Bira, Sulawesi Selatan ini diiringi Duta Besar Republik Indonesia, Is Rachmat, memakai pakaian adat Konjo dan disambut dengan hangat oleh Razanamasy bersama Menteri Luar Negeri Cesaire Rabenoro. “Selamat datang, kalian telah kembali ke negeri ini, seperti halnya nenek moyang kami dahulu,” ujar Razanamasy.

Menurut laporan wartawan Kompas, Norman Edwin dari Antananarivo semalam, kunjungan resmi ke PM Madagascar ini bagi para awak pinisi merupakan puncak dari serangkaian kunjungan sebelumnya terhadap beberapa pejabat.

Di Antsiranana, mereka telah pula diterima oleh Gubernur Antsiranana, Michel Botralahy. Kemudian secara resmi pula mereka diterima Menteri Transportasi, Aime Rakotondrainibe, dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata, Mayjen Claude James Rasamoely. Sebelum diterima perdana menteri, para awak pinisi telah disambut pula oleh menteri luar negeri secara tersendiri di ruang kerjanya.

Tidak asing

Razanamasy mengaku tidak merasa asing dengan para awak pinisi ini. “Kalian mempunyai banyak persamaan dengan kami bangsa Malagasy, terutama penampilan fisiknya,” tuturnya. Baik Razanamasy maupun Cesaire Rabenoro memang berpenampilan tidak berbeda dengan para awak pinisi. “Kalau kalian berjalan-jalan di Antananarivo ini, saya bisa memastikan kalian akan diajak bercakap-cakap oleh orang lain dengan bahasa Malagasy,” kata Rabenoro.

Dalam kesempatan itu, Is Rachmat menawarkan kepada Razanamasy untuk memanfaatkan teknologi pembuatan pinisi bagi kepentingan perhubungan laut setempat. Tawaran ini mendapat sambutan hangat dari Razanamasy, karena diakuinya pinisi telah membuktikan ketangguhannya di lautan dan lagi pula hemat energi.

Bahkan Razanamasy lebih jauh mengusulkan supaya di perguruan tinggi di Antananarivo ini diajarkan pula bahasa dan kebudayaan Indonesia. “Istri saya sekarang sedang meneliti persamaan bahasa Malagasy dengan bahasa Maanyan di Kalimantan,” tuturnya. Dari penelitian istrinya itu, Razanamasy melihat begitu banyak persamaan antara bahasa Malagasy dengan bahasa Indonesia.

Dengan diterimanya para awak pinisi ini oleh Perdana Menteri Madagascar maka berakhirlah kunjungan mereka di Madagascar setelah selama 35 hari mengarungi Samudera Hindia dari Indonesia. Menurut rencana, tujuh awak pinisi bersama Ny. Wenny Rachmat, istri Dubes RI, akan kembali ke Indonesia hari Jumat (18/10) dengan pesawat terbang. Diharapkan mereka akan tiba di Tanah Air hari Sabtu besoknya pukul 12.00 bersama Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ 154.

Artikel Lainnya