KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Motif Gemblongan atau Gemblong Sak Iris Koleksi William Kwan – Biasanya digunakan oleh pasangan pengantin dan akan disimpan hingga tua. Bahkan, kadang diwariskan kepada anak cucu. Ketika suami pergi bekerja beberapa hari dan sang anak sakit, istri akan menyelimuti anaknya dengan kain ini yang dipercaya dapat meredakan sakit.

Batik Batang-Pekalongan

Motif Batik * Selisik Batik

·sekitar 2 menit baca
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Motif Kapal Kandas Koleksi Pembatik Abusaeri (Batang)
Motif berupa gambar kapal dari sisi depan, mengajarkan bahwa hidup harus berguna, bukan malah menyusahkan. Maka, jangan seperti kapal kandas, sudah susah-susah diciptakan, tetapi tidak bisa mengarungi lautan.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Motif Kluwung Koleksi Purwidianti, Pemakai Batik Kluwung (Batang)
Batik kluwung digunakan oleh seorang anak yang kakak dan adiknya meninggal sebagai tolak bala agar tidak mengalami hal serupa dengan kakak dan adiknya.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Motif Pelo Ati Koleksi Kwan Hwie Liong (William Kwan)
Pelo ati berarti ampela dan hati. Dalam ajaran Islam yang dimaknai kelompok Rifa’iyah, manusia perlu membersihkan ampela tempat segala sifat buruk, seperti pamer, sombong, hawa nafsu, marah, tidak sabar, dan dendam. Adapun hati merupakan tempat segala sifat baik (mahmudah), seperti ikhlas, kasih sayang, dan berserah diri (tawakal) yang dapat mengontrol perilakunya. Keunikan juga terdapat pada tumpal atau kepala dengan isian motif dan warna yang berbeda antara kanan dan kiri. Kain pagi sore yang disebut tugelan atau lonjoran ini dibagi dua dengan garis lurus dari atas ke bawah dan bukan garis miring seperti kain pagi sore umumnya.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Motif Gringsing Koleksi William Kwan
Motif kuno yang sudah dikenal setidaknya sejak masa Raden Wijaya. Motif gringsing punya banyak varian, mulai dari bulat-bulat, seperti sisik ikan, atau diimbuhi motif lainnya, seperti flora dan wayang. Gringsing berasal dari kata gering yang artinya sakit dan sing yang berarti tidak sehingga gringsing berarti tidak sakit. Pemakainya diharapkan terhindar dari penyakit.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Motif Tombak Abhirawa Koleksi Walyadin (Batang)
Motif yang dijadikan ikon batik batang ini hasil lomba desain motif beberapa tahun lalu. Baju batik motif ini wajib dikenakan oleh pegawai negeri sipil setempat setiap Kamis. Tombak peninggalan Kanjeng Sunan Raden Sayid Nur Rochmat ini menjadi simbol pengayom masyarakat agar ayem tentrem.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Motif Rujak Beling Koleksi Abusaeri (Batang)
Di Solo dan Yogyakarta, motif ini dikenal juga dengan nama udan rilis (danliris) atau udan riris. Maknanya, untuk mencapai cita-cita dibutuhkan upaya konsisten, seperti hujan gerimis yang tidak lebat, tetapi berhasil membasahi dan menyuburkan tanah kering. (MHF/EKI)

Sumber: Buku Batik Batang: Sogan dan Pesisiran (William Kwan dkk), penuturan pembatik Miftakhutin, Abusaeri, dan tokoh Rifa’iyah KH Ali Nahr

Artikel Lainnya