Ada orang-orang yang bekerja keras penuh risiko menjaga pasokan listrik lancar dari pembangkit sampai ke tempat pelanggan. Mereka bersiaga 24 jam tanpa henti.
Oleh Emanuel Edi Saputra
Listrik yang sampai ke rumah-rumah memungkinkan warga mengoperasikan alat elektronik hingga penerangan saat malam. Di balik itu terdapat operator yang berjibaku siang dan malam di pembangkit listrik untuk memastikan pasokan listrik tetap andal.
Deretan truk pengangkut cangkang sawit dari pemasok berjejer memasuki tempat penampungan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sintang berkapasitas 3 x 7 megawatt di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Rabu (13/10/2021). Para sopir menurunkan tumpukan cangkang kelapa sawit dari bak truk.
PLTU Sintang merupakan salah satu PLTU yang menerapkan metode co-firing, yaitu mencampurkan bahan bakar dari batubara dan biomassa (cangkang kelapa sawit). Kadar pencampuran cangkang kelapa sawit berkisar 5-10 persen.
Setelah dikeluarkan dari bak truk dan ditumpuk di ruang penyimpanan, selanjutnya operator alat berat yang bekerja. Mereka mendorong tumpukan batubara ke salah satu titik. Sementara operator lainnya mencampur batubara dengan cangkang kelapa sawit sebagai bahan bakar pembangkit.
Salah satu operator alat berat di PLTU Sintang, Rondi (24), sudah bekerja sejak Mei 2018. Sebagai operator, ia bertanggung jawab dalam pengoperasian loading campuran batubara dan cangkang kelapa sawit ke bungker.
Menjadi operator alat berat di PLTU tidaklah mudah, terutama saat musim hujan. Saat hujan, batubara yang basah bisa menyebabkan blocking akibat penyempitan lubang saluran batubara di bungker. Penyempitan ditimbulkan oleh serpihan batubara yang menempel dan berpotensi memengaruhi daya listrik yang dihasilkan.
”Saya dan teman-teman operator bekerja 24 jam secara bergiliran untuk memastikan pasokan listrik tidak terhambat,” ujar Rondi.
Siap siaga
Supervisor Operasi PLTU Sintang Hari Juniansyah mengatakan, operator alat berat berfungsi mengolah batubara di tempat penyimpanan yang awalnya mungkin basah bisa menjadi kering sehingga layak dipergunakan. Mereka yang biasa memastikan, kalau sudah basah, harus berbuat apa.
Selain operator alat berat, juga ada operator lain yang memiliki peran penting. Contohnya operator yang mengontrol sistem pembakaran di boiler. Fungsinya juga vital, apalagi jika musim basah, mereka harus siaga sepanjang waktu. Ketika terjadi blocking, mereka harus bergegas mengatasi masalah tersebut.
”Mereka harus sigap melepas kerak yang menempel pada dinding boiler (plugging) dan membersihkan bungker. Jika hujan terus-menerus, mereka wajib membersihkannya,” kata Hari.
Kesigapan operator penting untuk penanganan blocking. Jika tidak cepat ditangani, itu berisiko terhadap sistem kelistrikan yang mungkin bisa menimbulkan penurunan daya. Ketika uap yang dibuat berkurang karena bahan bakar yang berkurang, daya listrik yang dihasilkan juga berkurang.
Ada juga operator turbin yang mengontrol kondisi parameter unit. Yang harus mereka pantau, antara lain, ialah tekanan uap, temperatur uap, temparatur oli, dan temparatur air pendingin. Itu yang harus mereka cek setiap satu jam. Mereka memastikan kondisi di turbin aman. Di turbin tidak boleh ada debu-debu karena bisa berisiko menimbulkan gangguan pada generator.
Tak hanya itu, ada operator di ruangan kontrol. Operator tersebut mamastikan saat alat dioperasikan dalam kondisi aman untuk keselamatan bagi orang (operator lokal) dan peralatan itu sendiri. Itulah beberapa contoh orang-orang yang berperan penting memastikan pasokan energi ke masyarakat selama 24 jam.