Cape Town

Pelayaran Kapal Borobudur

Perahu Borobudur Tiba di Cape Town

·sekitar 1 menit baca

PERAHU BOROBUDUR TIBA DI CAPE TOWN

Jakarta, Kompas

Perahu Borobudur yang bertolak dari Jakarta bulan Agustus 2003, Senin (5/1) malam (WIB) tiba dengan selamat di Cape Town, Afrika Selatan. Menurut Phillips Beale, pimpinan ekspedisi tersebut melalui website-nya, perahunya telah mengarungi sekitar 7.000 mil dan akan menyelesaikan 3.200 mil sisanya hingga Accra, Republik Ghana.

Perjalanan menuju Cape Town merupakan perjalanan terberat bagi perahu kayu ukuran 4,25 x 18,29 meter tersebut, sebab harus melalui Tanjung Harapan yang terkenal berombak ganas. Ekspedisi mengarungi Lautan Pasifik untuk napak tilas perdagangan kayu manis ini terakhir diikuti tujuh awak asal Indonesia, seorang di antaranya wanita, Niken Maharani. Jumlah awak seluruhnya terakhir 13 orang, berasal dari berbagai bangsa.

Sebelumnya, Minggu (28/12) pekan lalu, ketika tiba di Pelabuhan Mossel Bay-sekitar 480 kilometer sebelah timur Cape Town-kedatangan kapal layar tradisional itu mengundang perhatian, terutama dari warga keturunan berbagai suku di wilayah Nusantara.

“Mereka mengelu-elukan kedatangan Perahu Borobudur. Beberapa di antaranya tidak percaya kalau kapal yang sesederhana itu bisa mengarungi lautan yang berombak ganas,” ujar Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika dalam telekonferensi dari Mossel Bay ketika itu.

Ardika dan jajaran Kedutaan Besar RI (KBRI) untuk Afrika Selatan berada di Mossel Bay dalam rangka menyambut kedatangan perahu yang dinahkodai Putu Ngurah Sedana tersebut. Saat memberikan keterangan pers, Ardika didampingi Phillips Beale, warga negara Inggris yang menggagas serta ikut dalam ekspedisi tersebut. (mas/nar)

Artikel Lainnya