KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Melaju di Atas Kursi Gantung

Liputan Kompas Nasional

Foto Pekan Ini: Bergantung di Tali Tambang Pantai Timang

·sekitar 2 menit baca

Tali tambang plastik sepanjang 200 meter berumur tiga tahun itu menjadi satu-satunya gantungan hidup saat menjelajahi Pulau Panjang dengan menaiki “kereta” gantung dari Pantai Timang. Adrenalin yang terpacu menciptakan sensasi wisata ekstrem yang tidak bisa ditemukan di tempat lain selain di Gunung Kidul, DIY.

Pulau Panjang adalah nama sebuah pulau kecil di seberang Pantai Timang, Kecamatan Tepus. Pulau ini menjadi lokasi penangkapan lobster bagi warga sekitar.

Untuk memudahkan penyeberangan dari Pantai Timang menuju Pulau Panjang, dibangunlah “kereta” gantung dengan tali tambang sebagai rel. Tukijan bersama lima temannya harus berenang di antara tebing curam dan melawan ganasnya ombak laut selatan untuk membuat jalur “kereta” gantung itu.

Awalnya mereka hanya memasang dua utas tambang menuju ke pulau tersebut dengan biaya Rp 900.000. Masing-masing tali memiliki panjang sekitar 200 meter dengan diameter 4 sentimeter.

Sebelum ada “kereta” gantung, Tukijan bersama teman-temannya kerap batal berburu lobster ke Pulau Panjang karena terhalang tingginya gelombang. Selain menjadi sarana mencari lobster, kursi gantung itu juga diminati wisatawan. Tukijan pun kerap mendapat penghasilan tambahan dengan menjadi operator kursi gantung bagi wisatawan.

Para pencinta olahraga off road dan pemancing yang kerap mengunjungi Pantai Timang adalah sedikit orang yang telah merasakan sensasi “kereta” gantung tersebut. Mereka biasanya membayar Rp 100.000 per orang.

Biaya itu masuk akal. Sebab, menarik “kereta” gantung dari Pantai Timang menuju Pulau Panjang bukan perkara mudah. Tukijan ditemani Sunyoto dan Warsito tampak terengah-engah saat menarik tali “kereta” gantung yang dinaiki anggota Tim Ekspedisi Susur Selatan Jawa 2009 Harian Kompas, awal Mei lalu.

“Rasanya lebih berat dari tarik tambang atau menimba sumur,” kata Sunyoto sambil menahan sakit akibat telapak tangannya berdarah tergores tali.

Rasa takut memang mendominasi ketika menaiki kursi gantung yang terbuat dari kayu dan ditarik dengan tali tambang plastik ini. Apalagi ketika deburan ombak laut selatan bisa menjangkau tubuh yang terayun-ayun di ketinggian 50 meter dari permukaan air laut. Namun, dengan bekal keberanian dan keyakinan, semua itu terbayar menjadi sebentuk kenangan yang tak akan bisa dilupakan. (YOP/WKM/ARA/WAK)

Keganasan Ombak Laut Selatan

Tiga Pendiri Kereta Gantung (dari kiri) Sunyoto, Tukijan, dan Warsito.

Gulungan Tali Tambang

Mulai Berkarat

FOTO-FOTO: KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Kerja Sama

Artikel Lainnya