Liputan Kompas Nasional

Ke-14 anggota tim berupaya memotret berbagai permasalahan, mulai dari Teluk Bintuni, Manokwari, dan Kaimana di Papua Barat, sampai Biak...

Gulung

Situs: Batu “Dootomo” di Bukit Megalitik Tutari

Kabar dari angin itu datang. Lewat serupa alunan dengung bunyi panjang, suara alami tersebut segera tertangkap oleh pendengaran dan memberi...

Dunia Perempuan: Kepercayaan Sudah Luntur

Pembangunan Papua yang “Setengah Hati”

Konflik SDA: Tanah Emas, Tanah yang Berdarah

Hak Ulayat: Putar Otak Soal Tanah

Pemekaran: Supiori dan Bintuni Mau Dibawa ke Mana?

Transmigrasi: Guru yang Menjadi Pesaing…

Penerbangan: Tiket Boleh di Tangan, tetapi…

Sumber Daya Alam: Bomomani “Bukan” Timika

Semangat Integrasi: Orang Buton “Berdamai” di Pulau Kosong

Sarana Jalan: Dahulu Perlu Setengah Hari, Kini Cukup 45 Menit

Perjalanan: “Sa Pi” Perbatasan PNG

Sarana Kesehatan: Kala Orang Pedalaman Harus Menginap di Rumah Sakit…

Transformasi Ekonomi: Semangat “Makkareso” Saudagar Bugis

Permukiman Tradisional: Tobati, Kampung Tua di Jayapura

Ekspedisi Tanah Papua: Mengelola Rasa Cinta Tanah Air

Kelautan: Tangkap Ikan Sebesar Rumah

Kesehatan: AIDS, Awas Daerah Pedalaman

Penertiban Pedagang: Sistem Bisnis Mama Papua

Kehidupan di Boven Digoel: Di antara Mandobo, Muyu, dan Auyu

Dinamika Mahasiswa Papua: Undangan Itu Sering “Telat” Tiba

Potensi Bahari: Nelayan Santun di Padaido

Nasib Guru di Pedalaman: Dua Pekan Kami Makan Daun-daunan

Pendidikan: K Sama dengan W?

Pendidikan di Pedalaman: Mereka Hanya Mengandalkan Catatan

Peradaban: Manusia Koteka Menanti Embun “Ipere”

Pembangunan Daerah: Kampung yang Jadi Kota Kereta Angin

Ekspedisi Papua: Sulitnya Memberdayakan Orang Asmat

Peringatan Kemerdekaan RI: “Kitorang Tra” Takut Lagi

Ekspedisi Papua: Dengarkanlah Suara Rakyat Papua