ekspedisi – Jelajah Kompas

PLTA Jatigede, Mengaliri Listrik hingga Mencegah Banjir

4 Oktober 2021

Oleh: Abdullah Fikri Ashri Tidak lama lagi, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, bakal memasok energi listrik 110 megawatt. Proyek energi terbarukan ini tidak hanya bakal menerangi banyak daerah. Keberadaannya diharapkan meminimalkan dampak banjir tahunan yang kerap terjadi di sana. Di dalam terowongan bersuhu di…

LayananPelanggan

Kompas Kring

+6221 2567 6000

hotline@kompas.id

+62812 900 50 800

Jam Kerja

06.00 - 16.00 WIB

Harian Kompas adalah surat kabar Indonesia yang berkantor pusat di Jakarta. Kompas diterbitkan oleh PT Kompas Media Nusantara yang merupakan bagian dari kelompok usaha Kompas Gramedia (KG), yang didirikan oleh P.K. Ojong (almarhum) dan Jakob Oetama (almarhum) sejak 28 Juni 1965.

Mengusung semboyan "Amanat Hati Nurani Rakyat", Kompas dikenal sebagai sumber informasi tepercaya, akurat, dan mendalam.

Kantor Redaksi

Jalan Palmerah Selatan 26-28
Jakarta Pusat, DKI Jakarta,
Indonesia 10270

+6221 5347 710 +6221 5347 720 +6221 5347 730 +6221 530 2200

Kantor Iklan

Menara Kompas Lantai 2
Jalan Palmerah Selatan 21
Jakarta Pusat, DKI Jakarta,
Indonesia 10270

+6221 8062 6699

Produk

ePaper Kompas.Id Interaktif Kompas Data

Bisnis

Advertorial Gerai Event Klasika Tarif Klasiloka

Tentang

Profil Perusahaan Sejarah Organisasi

Lainnya

Bantuan

Organisasi Tanya Jawab Hubungi Kami Sidik Gangguan Pedoman Media Siber Syarat & Ketentuan

Karier Iklan Berlangganan

PLTA Jatigede, Mengaliri Listrik hingga Mencegah Banjir

Membesarkan Harapan Lewat Bendungan Jatigede

PLTA Tonsealama, Pelopor Listrik di Sulawesi Utara

Secangkir Kenangan di Kedai Solong

Mitos-mitos Pengiring Duka Hidup Petani

Rasyid: Laboratorium Kopi untuk Semua

Sensasi ”Ngopi” di Tengah Kebun Kopi

Said Ali dan Ida Arifin Merawat Aroma Kopi Ulee Kareng

Melepas Baju Dokter demi Kopi Keliling

Kisah Gudang Kopi Tiga Generasi

Fikar W Eda: Jeritan Kopi dari Tanah Gayo

Bibit Kopi, dari Ateng Jaluk, Ateng Janda, hingga Ateng Super

Tradisi Sajian Kopi, dari Tubruk hingga Kertup

”Sengkewe”, Napas Hidup Orang Gayo

Danurfan: Konservasi dalam Sebungkus Kopi

Sejuta Kisah dalam Secangkir Kopi

Dari Syailendra hingga Majapahit

Ekspedisi Jejak Peradaban NTT: Menggairahkan Kembali Padang Sabana

Cendana Upaya Mengembalikan Keharuman NTT

Pertambangan: Mangan Mengubah Peradaban

Pertanian: Seremoni yang Semaikan Ironi

Peternakan: Pelajaran dari Timlico dan Besipae

Ekspedisi Jejak Peradaban NTT: Kekayaan Alam Belum Dioptimalkan

Pendidikan NTT: Bangkit dari Keterpurukan

Ekspedisi Jejak Peradaban NTT: Ende, “Rahim” Pancasila

“Gemohing”: Gotong Royong ala Lamaholot

Pasar Barter: Jembatan Persaudaraan Kristen-Muslim

Ekspedisi: “Wula Poddu” Sucikan Manusia Sumba

Ekspedisi Jejak Peradaban NTT: Tenun NTT Bukan Tenunan Biasa

Tari Likurai: Tarian Kemenangan di Ambang Kepunahan

Ekspedisi Jejak Peradaban NTT As Manulea, bak Masuk Lorong Waktu

Ekspedisi Jejak Peradaban NTT: Marapu, Penjaga Tradisi Watu Pelitu

Ekspedisi Jejak Peradaban NTT: Kubur Batu, Tempat Arwah di Alam Gaib

Musik Etnik: Kaya Alat Musik, Lupa Konservasi

Kekayaan Budaya: Alunan Musik Ungkap Isi Hati

Ekspedisi Jejak Peradaban NTT: Madu Didapat, Hutan Terjaga

Jejak Peradaban NTT: Menikmati Liarnya Komodo

Budaya Tulis: Aksara Lota Ende Terasing di Negeri Sendiri

Ritual Adat Langka: Ka Nua yang Nyaris Punah

Jejak Peradaban NTT: “Homo Floresiensis”, Harta Arkeologi

Gading Gajah: Mahar Kawin yang Membebani Keluarga

Ritual “Kebhu”: Memanen Ikan Menjaga Harmoni

Ekspedisi Nusa Tenggara Timur: Infrastruktur Minim, Kemiskinan Tak Kunjung Terurai

Moruane di Sungai Mahakam

Kantong Semar Ternyata Bisa Dijumpai di Puncak Batu Ayau

Khazanah: Foto – Anggrek

Melacak Jejak Badak Ketemu “Blanda Mabok”

Menjejak Benteng Akhir Budaya Dayak

Pengalaman Adat Sepanjang Perjalanan

Dinding Muller, Pembatas Ekologi Barito-Mahakam

Dayak Punan Hulu Barito: Antara ada dan Mengada

Barito-Muller-Mahakam, Napak Tilas Pertem(p)u(r)an Dayak

Makin Marak, Pencurian Artefak Khas Dayak

Flora dan Fauna Endemik Pegunungan Muller

Tokhtor Terdeteksi: Burung Langka Ini Semakin Terancam Punah

Tato Tradisional Dayak Jadi Tren Kaum Muda

Kemarau: Sungai Surut, Warga Huku Mahakam Sulit Bepergian

Ekspedisi: Lanting Rumah Antibanjir

Ritual Balian Masih Jadi Alternatif Penyembuhan

Foto Pekan Ini: Susur Sungai, Jelajah Belantara, Mengungkap Tradisi Terlupakan

Tim Tembus Pegunungan Muller

Mencari-cari Punan ‘Kaki Merah’

Meski Perahu Pecah, Tim Ekspedisi Tiba di Kaki Muller

Rumah Panjang yang Pendek Nasibnya

Bayangan Minamata di Barito

Rumah Panjang di Kalimantan Tengah Mulai Ditinggalkan Warga Dayak

Obyek Wisata di Pegunungan Muller Kurang Tertata

Rumah Lanting Kini Terancam Punah

Mengakrabi Jeram dan Tebing Muller

“Mandung”, Ritual Kematian di Kaki Muller-Schwanner

Survei Ekspedisi Lintas Barito-Muller-Mahakam: Melintas Jejak Para Penakluk Riam dan Pendaki Dinding Muller

Potret Kampung Terakhir Hulu Sungai Barito: Dari Peramu dan Pemburu ke “Penggaru”

10 Hari Menyabung Nyawa Menembus Hutan Belantara

Tim Ekspedisi “Ditahan” Masyarakat Tumbang Topus

Sejuta Cerita dari Jakarta ke Accra

Niken Maharani, Gagah Berani Mengarungi Samudra

Perjalanan Kapal Borobudur : Sebelum Lewat Tanjung Harapan, Hati Masih Ciut

Di Gana Ekspedisi Pun Berakhir

Kapal Borobudur Tiba di Ghana: Terwujudnya Suatu Impian Bangsa

Perahu Borobudur Tiba di Cape Town